Sabtu, 20 Desember 2008

SKOT JANTUNG KE-2

Hari Jum'at, 19 Desember, sehari setelah aku memberikan 'bingkisan' itu kepada Mr.RR. Rencananya, hari itu aku ingin berjalan-jalan bersama Malta dan bertemu di sekolah. Jam menunjukkan waktu hampir mendekati saat-saat Sholat Jum'at. Perutku terasa lapar dan akhirnya aku bersama Malta mampir ke kantin sekolah. Seperti biasa, kita menempati 'basecamp' kantin di sekolah kita.
Makan, minum, mengobrol, tertawa-tawa, bahkan menggila sering kita lakukan di tempat itu untuk membuat suasana kantin terasa ramai. Saat itu, bahan pembicaraan kita adalah tentang 'bingkisan' yang kuberikan pada Mr.RR pada hari sebelumnya. Berbagai macam kemungkinan kami pikirkan dan bicarakan, mulai dari hal konyol sampai hal serius kita bahas satu per satu.
Pada suatu saat, Malta mendapat SMS dan harus bertemu sang pengirim SMS untuk membicarakan sesuatu. Mau tidak mau aku harus ditinggalkanya seorang diri di kantin sekolah. Dan ternyata, Malta bertemu dengan Mr.RR di sekolah. Cukup lama aku menunggu Malta di kantin, akhirnya dia datang juga tanpa memberitahukan Mr.RR ternyata ada di sekolah. Saat itu aku pun sudah bosan di kantin dan ingin pergi, saat melewati depan kelasku, Malta baru ingat dan berteriak padaku bahwa ada Mr.RR.
Dag-dig-dug duerr rasanya jantung ini saat mendengar ucapan Malta. Aku salah tingkah dan langsung menuju parkiran untuk mengambil motor. Tapi, aku ingin melihat wajahnya...!!! Teriak keras di dalam hatiku. Berpikir, berpikir, dan berpikir aku mencari alasan agar aku bisa kembali melewati depan kelasku lagi agar bisa melihat dia. Akhirnya aku menemukan cara, puaslah aku curi-curi pandang melihat wajah 'jelek'nya.
Sebenarnya aku ingin sekali mengobrol lagi dengannya, tapi itu sama sekali tidak mungkin. Aku bisa malu tidak karuan. Namun aku pasrah, aku kembali ke tempat parkir bersama Malta. Saat kita berdua sudah benar-benar ingin pergi, aku masih ragu untuk menarik gas motor yang aku naiki. Malta mengerti mau dan maksudku, untuk pada akhirnya Malta membantuku 'speak-speak' mendekati tempat di mana Mr.RR berdiri dengan dalih ingin mencari kertas pengumuman.
Parahnya, saat Malta menuju tempat itu, Mr.RR berjalan ke arah gerbang sekolah, tepatnya menuju POS Satpam. Tempat di mana aku sedang duduk di atas motor yang diparkirkan tepat di depan POS Satpam itu. Hal yang paling bodoh yang pernah aku lakukan, yaitu saat dia menghampiriku, secara otomatis aku langsung salah tingkah dan aku tak tahu harus berbuat apa. Karena tak bisa berpikir, aku segera memakai helm, lalu memasang kunci motor. Sempat Mr.RR bertanya padaku, aku mau ke mana dan aku mmenjawab aku ingin pergi dengan nada tak karuan. Untuk yang ke-dua kalinya, jantungku hampir mau copot setelah mengalami kejadian hari sebelumnya.
Tanganku gemetar lagi, jantungku berdebar lagi, dan tubuhku terasa dingin sekali. Untungnya Malta segera kembali dan pada akhirnya aku pergi bersama Malta keluar sekolah dalam keadaan tidak stabil lagi. Kembali Malta membuatku tenang dengan kata-kata bijaknya.

"ninasayangrr"

3 komentar:

  1. inget lg gue yang reaksi elo buka helm.. mnurut gue itu moment yg paling kocak, wakakakak..
    udehh, lo jangan negative thinking lg ya ma RR..

    BalasHapus
  2. PARAH...!!!
    forget it lha.. udah tahun lalu.. wakakakakak!!

    BalasHapus